Pengalaman Sholat Di Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz
Pengalamanku berawal dari pertama kali aku dan teman-teman pergi keluar negri untuk berliburan setelah beberapa minggu lelah bekerja, pada liburan kali ini aku dan teman-teman sepakat untuk berlibur ke negara tetangga yaitu di malaysia, tempat ini menjadi tujuan kami karena negara ini saja yang belum kami kunjungi khususnya wilayah asia.

Kami disini memang memiliki hobi yang mahal yaitu berlibur ke luar negeri bukan bermaksud sombong, tapi kami berlibur bukan hanya mencari kesenangan saja melainkan juga untuk belajar dengan sejarah yang ada di negara lain.
Salahsatu sejarah yang kami pilih si negara malaysia ini adalah tentang Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz, mengapa dari sekian banyak masjid yang ada di negara malaysia ini kami memilih masjid ini, ya karena menurut kami masjid ini memiliki sejarah yang cukup menarik, jadi kami memutuskan untuk menyelidiki sejarah pembuatan masjid ini.
Yaitu mesjid terbesar dan terfavorit di Malaysia dan di Asia Tenggara. Mesjid berkubah biru ini dibina di atas wilayah seluas 14,6 hektar di sentra bandar Shah Alam.
Masjid yang juga dikenali sebagai “mesjid biru” di kalangan wisatawan ini, memiliki ciri-ciri senibina yang menarik dengan hiasan dalamannya yang menakjubkan.
Mesjid ini berdiri megah dengan lanskapnya yang menawan dan berlokasi di sebahagian Tasik Shah Alam iaitu Tasik Raja Lumu yang memisahkan Mesjid ini dengan Sentra Sivik Shah Alam.
Mesjid Negeri ini melambangkan kebesaran Islam dan kepentingan agama sebagai agama rasmi di Malaysia. Dia boleh memuatkan 16,000 jemaah pada satu masa dengan kemudahan-kemudahan seperti dewan kuliah, dewan seminar, perpustakaan, kelas-kelas nasihat agama serta sebuah dewan yang luas untuk upacara akad nikah serta ruang mengambil wludu yang canggih.Memasuki masjid saja harus mematikan elektronik khususnya pada waktu-waktu sholat.
Masjid ini di buat dengan melambangkan adanya umat muslim yang ada di malaysiajuga dengan ketaatan umat beragama islam di malaysia.
Setelah selesai meneliti masjid ini kami memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu , ketika sudah tiba waktu sholat magrib karena kami telah selesai pada saat malam harisebelum kami pulang kembali kami bersama rombongan untuk memutuskan ikut sholat berjamaah di masjid bersejarah ini, tampak sangat megah sekali di dalam masjid ini, dengan artistik yang sangat cantik juga mimbar masjid yang memiliki bentuk seperti mimbar pada umumnya.
Setelah selesai sholat lami segera bergegas untuk menuju bandara untuk pulang, kami merasa sangat senang karena di sana kami bisa mengetahui sejarah yang sebelumnya belum kami tahu.
Nah,, Cukup sekian dulu cerita dari saya surang lebihnya mohon maaf...
byee...

Kami disini memang memiliki hobi yang mahal yaitu berlibur ke luar negeri bukan bermaksud sombong, tapi kami berlibur bukan hanya mencari kesenangan saja melainkan juga untuk belajar dengan sejarah yang ada di negara lain.
Salahsatu sejarah yang kami pilih si negara malaysia ini adalah tentang Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz, mengapa dari sekian banyak masjid yang ada di negara malaysia ini kami memilih masjid ini, ya karena menurut kami masjid ini memiliki sejarah yang cukup menarik, jadi kami memutuskan untuk menyelidiki sejarah pembuatan masjid ini.
Yaitu mesjid terbesar dan terfavorit di Malaysia dan di Asia Tenggara. Mesjid berkubah biru ini dibina di atas wilayah seluas 14,6 hektar di sentra bandar Shah Alam.
Masjid yang juga dikenali sebagai “mesjid biru” di kalangan wisatawan ini, memiliki ciri-ciri senibina yang menarik dengan hiasan dalamannya yang menakjubkan.
Mesjid ini berdiri megah dengan lanskapnya yang menawan dan berlokasi di sebahagian Tasik Shah Alam iaitu Tasik Raja Lumu yang memisahkan Mesjid ini dengan Sentra Sivik Shah Alam.
Mesjid Negeri ini melambangkan kebesaran Islam dan kepentingan agama sebagai agama rasmi di Malaysia. Dia boleh memuatkan 16,000 jemaah pada satu masa dengan kemudahan-kemudahan seperti dewan kuliah, dewan seminar, perpustakaan, kelas-kelas nasihat agama serta sebuah dewan yang luas untuk upacara akad nikah serta ruang mengambil wludu yang canggih.Memasuki masjid saja harus mematikan elektronik khususnya pada waktu-waktu sholat.
Masjid ini di buat dengan melambangkan adanya umat muslim yang ada di malaysiajuga dengan ketaatan umat beragama islam di malaysia.
Setelah selesai meneliti masjid ini kami memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu , ketika sudah tiba waktu sholat magrib karena kami telah selesai pada saat malam harisebelum kami pulang kembali kami bersama rombongan untuk memutuskan ikut sholat berjamaah di masjid bersejarah ini, tampak sangat megah sekali di dalam masjid ini, dengan artistik yang sangat cantik juga mimbar masjid yang memiliki bentuk seperti mimbar pada umumnya.
Setelah selesai sholat lami segera bergegas untuk menuju bandara untuk pulang, kami merasa sangat senang karena di sana kami bisa mengetahui sejarah yang sebelumnya belum kami tahu.
Nah,, Cukup sekian dulu cerita dari saya surang lebihnya mohon maaf...
byee...
Komentar
Posting Komentar