Keunikan Pohon Trembesi, Adem dan juga Bikin Sejuk

Presiden membagikan 1 juta benih trembesi (Samanea saman) terhadap semua provinsi dan institusi negara. Pihak swasta pun latah mencontoh. Mereka bertanding membuat program penanaman trembesi guna menampakkan kepedulian pada lingkungan. Berdasarkan Tukirin Partomihardjo, pakar tanaman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pohon trembesi termasuk tanaman yang kencang tumbuh, melainkan rapuh (mudah patah). Berbeda dengan pohon waru, meskipun cepat tumbuh, kulitnya kuat sehingga cakap membendung batang. Sekiranya sama-sama bertujuan sebagai peneduh, Tukirin menganjurkan menanam pohon beringin. Selain ini lebih ulet serta menjadi sumber pakan bagi burung dan fauna lain. Menggunakan trembesi sebagai pohon peneduh di pinggir jalan atau trek hijau, Tukirin beranggapan, ialah langkah sembrono. Pemanfaatan Kayu trembesi sangat beragam, bisa di gunakan sebagai furniture indoor & outddor . Interior seperti meja makan kayu trembesi Cabang pohon itu rapuh sehingga mudah patah saat tertiup angin. Trembesi termasuk tipe pohon berukuran besar yang cakap berdiameter satu meter. Dibutuhkan jarak tanam sekitar 20 meter, artinya lebih dari dua kali jarak tanam pohon peneduh lain. ”Akar trembesi juga merusak badan jalan,” katanya. Direkomendasikan, penanaman di jalanan hijau memakai pohon berkarakter akar tunggang yang masuk ke dalam tanah sehingga tak merusak jalan atau trotoar. Selain itu, batang dan dahan pohon juga patut tak gampang roboh atau patah serta berusia panjang. Misalnya, pohon asam (Tamarindus indica), pule (Alstonia scholaris), kenari (Canarium vulgare), kepel (Stelechocarpus burahol), dan tanjung (Mimusops elengi). Kecuali mahoni (Swietenia mahagoni) tak direkomendasikan karena bersifat menggugurkan daun pada musim kemarau dan buahnya berukuran besar. Hal ini dapat berbahaya pengguna jalan yang berlalu lintas padat. Selain itu, kotoran daun juga bisa menyumbat aliran air di selokan. Dari segala pilihan, Tukirin tertarik dengan penanaman pohon asam sebab karakter batang besar, tegak, dan akar tak timbul di permukaan (tidak berbanir). Kelemahannya, sekiranya berbuah, rawan dipanen buahnya. Minimalkan musibah Dalam menghadapi hujan dan angin yang mewarnai musim setiap awal tahun, pohon asam relatif kuat kalau dirawat dengan bagus. Ini dapat memperkecil potensi bencana pohon tumbang seperti yang terjadi pada Kamis, 5 Januari 2012. Saat itu, tercatat 87 pohon tumbang dan 82 pohon patah dahannya di jalanan hijau Jakarta. Selain tumbang, seandainya terjadi di pinggir jalan kota yang berlalu lintas padat, akan sangat membahayakan. Kamis lalu, pohon tumbang mencederai warga dan merusak mobil/motor.Keunikan Pohon Trembesi, Adem dan juga Bikin Sejuk

 
 Pengaruh petaka itu, Dewan Transportasi Kota Jakarta menaksir kerugian menempuh Rp 270 miliar. Ini mencakup kemacetan yang timbul dan biaya ganti rugi yang dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI kepada pemilik kendaraan atau rumah yang tertimpa pohon. Menyimak program penanaman pohon di Indonesia, pada tahun 1970-an, pemerintah mencanangkan penanaman besar-besaran pohon angsana (Pterocarpus indicus). Waktu itu semangatnya adalah menghijaukan secara pesat kawasan perkotaan. Dari sisi kerindangan, usaha ini terbilang sukses. Angsana yang mempunyai pertumbuhan batang sungguh-sungguh pesat menjadi peneduh andalan Ibu Kota hingga kini. Namun, kayunya bersifat tak ulet, rapuh, dan gampang keropos. Selain itu, sebab mencari metode cepat memperbanyak angsana, benih juga diperoleh secara setek. Ini membuat pohon tidak memiliki akar tunggang yang mencengkeram tanah. Sebab itu, sejak tahun 1990, tak ada lagi program penanaman angsana. Chatarina Setyowati, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, membeberkan, pihaknya berupaya secara bertahap mengganti pohon angsana dengan tanaman lain yang lebih pantas, antara lain, pohon tanjung, asam, dan mahoni.
 

Keputusan itu didasarkan pada pengalaman musim hujan yang disertai angin pada tahun- tahun lalu. Sebagian besar tanaman yang rusak dan roboh berasal dari jenis angsana. Beda halnya dengan kejadian minggu lalu yang variasi pohonnya bervariasi. ”Kejadian kemarin memang angin bertiup pesat. Kecuali yang tumbang bervariasi, ada beringin, asam, tanjung, bungur, dan angsana,” katanya. Kecuali angin pesat dan sifat biologi pohon, penanaman pohon peneduh di masa lalu yang tak disiapkan dengan bagus juga menyebabkan pohon-pohon itu tidak tertanam sempurna. Apalagi, bongkar gali saluran di pinggir jalan yang acap kali kali dijalankan acapkali memangkas akar pohon. Kecuali perindang mutlak diperlukan bagi kota besar yang minim ruang terbuka hijaunya. Kecuali menyerap udara kotor (karbon dioksida dan zat-zat polutif lain), pohon itu juga berfungsi mengurangi kebisingan lalu lintas kendaraan bermotor. Dalam Jalanan Sebagian Diperlukan Tulisan Hijau Jalan 2004 yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dituliskan, pemilihan tipe tanaman yakni tindakan permulaan yang menetapkan dalam pemeliharaan dan pengelolaannya. Alat faktor yang perlu dipertimbangkan merupakan kondisi media tumbuh, lingkungan, silvikultur, sifat biologi, keindahan, dan pengembangan macam lokal. Dibutuhkan pemilihan dan perawatan supaya pohon itu tahan terhadap cuaca ekstrem serta situasi media tanam di perkotaan yang terbatas. Dengan demikian, tak terulang kembali momen pohon tumbang atau dahan patah yang mencelakakan pengguna jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Sholat Di Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz

Saya Ingin Membeli Hp Canggih Di indonesia

Cara tepat Membiasakan Anak Merapikan Tempat Tidur Sendiri